Showing posts with label NEWS. Show all posts
Showing posts with label NEWS. Show all posts

Monday, September 4, 2017

Gara Gara Saracen, Anies Terancam Batal Dilantik, Berikut Himbauan Tegas Mendagri

BREAKING NEWS - Ketua Sindikat Saracen Jasriadi mengaku pernah melakukan pertemuan besar-besaran dengan para anggotanya menjelang Pilkada DKI Jakarta.

Menurut Jasriadi, pada 2016, Agus Setiawan mengajaknya bertemu dengan para anggota Saracen dalam acara silaturahmi akbar.

Agus Setiawan merupakan salah satu pimpinan Saracen yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

 

 "Silaturahmi akbar itu waktu Pilkada DKI. Itu pertemuannya saya enggak tahu persis, di situ ada ceramah cara memilih pemimpin. Tapi lebih detailnya saya lupa karena sudah lama," kata Jasriadi kepada Liputan6.com, baru-baru ini.

Bahkan saat itu, kata Jasriadi, ada media yang meliput pertemuan tersebut. "Itu sekitar bulan 6 (Juni) atau 7 (Juli) itu," ujar dia.

Meski demikian, Jasriadi mengaku pertemuan itu tak ada sangkut pautnya dengan Saracen.

Para anggota Saracen tersebut pertama kali bertemu saat menjadi simpatisan salah satu calon presiden dan wakil presiden yang gagal pada Pilpres 2014.

"Perkenalan kita di medsos, waktu itu kan ada Pilpres 2014 kebetulan kita simpatisan salah satu calon yang gagal ya. Nah di situ kita kenal dengan yang seide, dan dari situ setiap yang seide ya kita kenal," tandas Jasriadi.

Diskualifikasi Pemenang Pilkada yang Terlibat Saracen

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta kepolisian untuk mengusut tuntas jaringan penebar kebencian Saracen, termasuk mengungkap siapa pemesan beritahoax atau berita bohong kepada Saracen.

"Seluruh parpol (partai politik) termasuk pemerintah harus mendorong (kepolisian) untuk mengusut tuntas siapakah di belakang kelompok ini? Apakah hanya urusan bisnis semata, termasuk siapa yang memesan berita yang mengujar kebencian berkaitan dengan SARA, fitnah. Ini harus kita berantas," ujar Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, jika ada pasangan calon dalam pemilihan legislatif (pileg), pemilihan kepala daerah (pilkada), maupun pemilihan presiden (pilpres) yang terbukti menyebarkan ujaran kebencian dan SARA, harus ditindak tegas bahkan harus didiskualifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam kontrol atau pengawasan DPR.

"Terkait pilkada, pileg, pilpres, juga harus jadi momentum baik untuk KPU dan Bawaslu dalam kontrol, pengawasan DPR siapa pun pasangan calon yang mengumbar kebencian, hujat, ujaran, dan fitnah harus ditindak tegas. Harus ada adu program, adu konsep," kata Tjahjo.

"Kalau ada tim sukses paslon (pasangan calon), paslon, dalam kampanye pilkada atau pilpres yang menyebar berita hoax pada intinya saya kira harus didiskualifikasi," lanjut dia.
Baca juga ; MIRIS.... BIKIN SEDIH... INILAH ISI SELEMBAR SURAT AHOK UNTUK ACARA TERAKHIR NAJWA SHIHAB YANG MEMBUAT SEMUA ORANG MENANGIS

Menurut Tjahjo, jika tidak ada tindakan tegas yang dilakukan, mekanisme demokrasi dalam pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah, maupun pemilihan presiden akan rusak. Itu karena, kata dia, salah satu syarat sukses gelaran tersebut adalah tidak adanya kampanye yang berbau SARA dan fitnah.

"Kalau enggak (ditindak tegas), akan merusak mekanisme demokrasi kita karena syarat pileg, pilpres, pilkada sukses itu tingkat partisipasi politik baik, tidak ada politik uang dan tidak ada kampanye yang menyesatkan, menghujat, berbau fitnah," tandas Tjahjo. [islamnesia]

Monday, April 10, 2017

JK: JIKA AHOK BEBAS, SAYA LEBIH BAIK MUNDUR JADI WAPRES SECARA HORMAT

BREAKING NEWS - Sesuai dengan janji Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), memberikan waktu dua minggu kepada Polri untuk menuntaskan kasus Ahok. Jika dalam jangka waktu tersebut Ahok masih melenggang bebas, kami dari umat Islam menyarankan supaya Wapres Jusuf Kalla mengundurkan diri, itu adalah sikap yang sangat terhormat, apalagi JK dikenal sebagai tokoh muslim di KAHMI, NU dan Dewan Masjid.

Melihat kondisi terkini, tampaknya ada indikasi upaya memberangus aktualisasi tokoh umat seperti rencana pencopotan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo. Penglengseran terhadap JK ini juga sangat mungkin terjadi, atas jebakan betmen Jokowi dengan cara licik mendelegasikan penuntasan kasus ahok tersebut kepadanya.

 

Ternyata komitmen yang disampaikan oleh Jokowi melalui wakilnya ini hanya omong kosong belaka. Indikasinya terlihat jelas Kapolri masih membela Ahok seakan tidak bersalah, bahkan Bun Yani yang meng-upload video penistaan malah mau ditersangkakan sebagai salah satu cara bentuk pengaburan masalah.

Belum lagi skenario yang sudah dirancang oleh Jokowi secara sistematis sebelumnya untuk melindungi Ahok, yakni dilakukan pemblokiran puluhan portal Islam melalui Kementerian Kominfo, dan penggangguan sinyal seluler Telkomsel dan Indosat melalui Kementerian BUMN saat hari H Aksi Damai 4 November kemarin.
Baca juga : MEMBELOT , SELURUH RELAWAN ANIES-SANDI AKHIRNYA MENGALIHKAN DUKUNGAN UNTUK MENANGKAN AHOK-DJAROT

Maka tindakan pengunduran diri JK tersebut adalah sikap lebih terhormat dan kesatria daripada menunggu waktu digeser atau dimarjinalkan. [suarankri]

MEMBELOT , SELURUH RELAWAN ANIES-SANDI AKHIRNYA MENGALIHKAN DUKUNGAN UNTUK MENANGKAN AHOK-DJAROT

BREAKING NEWS - Sepuluh hari jelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta Relawan Anies-Sandi (Rasa) Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengalihkan dukungannya kepada pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Koordinator Relawan Anies-Sandi (Rasa) Kecamatan Pasar Rebo, Zaenal Abidin bersama ratusan orang pengikutnya membelot dan mengaku siap memenangkan Ahok-Djarot di Kecamatan Pasar Rebo.



"Jadi Pak Zaenal Abidin ini koordinator Relawan Anies-Sandi dia dibawah Pak Boy Sadikin. Memang sudah beberapa kali bertemu sampai akhirnya menyatakan bergabung dengan kami," kata Kader Pandu Juang Jawa Tengah, Achmad Yusuf R yang menerima deklarasi di Posko Relawan Ahok-Djarot di Gang Buah RT11/RW9 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Minggu (9/4/2017).

Yusuf mengungkapkan sejumlah alasan Relawan Anies-Sandi Kecamatan Pasar Rebo, mengalihkan dukungannya kepada Ahok-Djarot. Diantaranya adalah cara berpolitik yang tidak sejalan dengan hati nurani mereka.

"Cara berpolitik yang digunakan tim nomor tiga tidak sesuai dengan nurani, permainan SARA bukan pada program. Kemudian kami ajak tawarkan hari ini deklarasi dukungan," kata Yusuf.

Ditempat yang sama Koordinator Relawan Anies-Sandi Zaenal menjelaskan, dirinya menolak konflik sosial diantara warga dijadikan sarana untuk kampanye.

Menurutnya, hal ini tentu memunculkan kekawatiran dan rasa takut dimasyarakat yang pada akhirnya adalah ancaman terhadap demokrasi serta persatuan dan kesatuan bangsa.

"Maka kami Relawan Anies Sandi dengan semangat persatuan kesatuan, semangat kesadaran berbangsa, dengan ini kami menyatakan sepenuh hati, kebulatan tekad untuk memberikan dukungan kepada pasangan Basuki-Djarot pada putaran kedua ini," kata Zaenal.

Sementara itu, Kordinator Pemenangan Ahok-Djarot Wilayah Jakarta Timur William Yani mengapresiasi dukungan yang diberikan.

Wiliam berharap, mantan kader Relawan Anies-Sandi langsung turun dan bekerja dilapangan meyakinkan masyarakat untuk memilih pasangan calon petahana.

"Saya yakin akan lebih banyak yang mengalihkan dukungannya ke pasangan Ahok-Djarot, tinggal menunggu waktu yang tepat," kata Wiliam Yani.

Baca juga : Ahmad Dhani Sebut Pembela Ahok Sebagai Kelas Tempe, Balasan Ari Wibowo Ini Telak Banget

Diketahui, pasangan Ahok-Djarot diusung oleh lima partai politik. Yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
Mereka bersaing dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. [tribunnews]

Friday, April 7, 2017

Ahmad Dhani Sebut Pembela Ahok Sebagai Kelas Tempe, Balasan Ari Wibowo Ini Telak Banget

BREAKING NEWS - Ahmad Dhani kembali berkoar di akun Facebook pribadinya soal kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki T Purnama. Musisi kawakan ini menulis sebuah sajak berjudul "Bangsa Kelas Tempe".

Sajak ini tidak menyasar gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok tersebut. Melainkan para pendukungnya yang oleh Dhani disebut dengan istilah "Tempekers".

 

Dhani menumpahkan kekesalannya kepada orang-orang, terutama umat Islam, yang masih saja mendukung Ahok dalam kasus penistaan agama.

Dalam sajak itu, Dhani menyebut aksi Tempekers membela Ahok sudah melampaui batas akal sehat. Bahkan, menurut Dhani, mereka menggunakan standar ganda ala Amerika Serikat.

Ia mencontohkan pernyataan tempekers yang menyebut Al Maidah 51 sudah tidak relevan di Pilgub DKI. Padahal, kata Dhani, tidak ada satu pun pemuka agama lain yang menyatakan potongan ayat suci mereka tidak relevan.

Selain itu, Dhani juga merasa prihatin karena ada umat Islam yang menyebut Ahok sebagai gubernur Islami.

"Kasihan, menghamba kok sampai serendah itu," sindir mantan cawabup Bekasi itu.

Di akhir sajaknya, Dhani meminta Tempekers untuk menyudahi segala kebodohan ini. Kata Dhani, Ahok harus masuk masuk penjara agar para Tempekers bisa sembuh dari mental tempe mereka.

Berikut penggalan sajak berjudul "Bangsa Kelas Tempe" itu:

Bangsa kelas tempe

Memahami arti penistaan agama saja...
Sebagian bangsa ini menunjukkan kelas tempenya...
Kewalahan memahami maknanya.

Kebenaran tafsir Al Quran itu cuma Allah yang menjadi hakim.

Jadi, tidak perlu ngotot membela Ahok bawa bawa tafsir.
Sampai sampai melakukan hal hal yang luar biasa.
Misalnya....

1. Menyatakan Al Maidah 51 sudah tidak relevan...
Shit... Tidak ada satupun pendeta pastur di Indonesia yang pernah menyatakan bahwa ada ayat di Injil yang sudah tidak berlaku.
Never!.

2. Menyatakan bahwa Ahok lebih "islami" dari pemimpin-pemimpin Islam.
What???... Kasian, menghamba Kok sampe serendah itu.

3. Mengangkat Ahok jadi santri kehormatan....
Tuempe tenan....

4. Bawa bawa gusdur yang sudah wafat dan tidak ikut menyaksikan kesewenang wenangan Ahok pada Rakyat kecil.
Gusdur tidak pernah dukung ahok yntuk Pilkada DKI...
jangan bohongi rakyat, bawa-bawa tokoh yang sudah wafat...
For god sake!

Kelucuan apapun yang kalian usung...

Ahok itu sudah berlagak seperti Allah
Dengan pernyataannya di Pulau Seribu.

Cuma Allah yang boleh jadi hakim atas tafsir Al Maidah 51 ! Bukan ahok !
Bukan ente atau siapapun!

Berbeda tafsir itu tidak akan pernah melanggar KUHP.

Gubernur non muslim menghina tafsir jumhur ulama...
Itu penistaan agama kelas berat.

Sekali lagi....

Gubernur non muslim menghina Tafsir jumhur ulama...
Itu penistaan agama kelas berat.

Sudahlah
Stop menghina diri sendiri.


Jawaban menohok Arie Wibowo

Melalui Akun Instagramnya Arie wibowo memposting jawaban yang sungguh menohok siapapun yang membacanya....

Postingan arie wibowo ini sudah disukai hampir 4000 netizen dan dikomentari 277 netizen.

Ada teman seleb yg bikin sajak lucu begini
untuk para' Ahokers':
.
"Bangsa Kelas Tempe"
Memahami arti penistaan agama saja...
Sebagian bangsa ini menunjukkan kelas
tempenya...
Kewalahan memahami maknanya..
Kebenaran tafsir Al Quran itu cuma Allah yang menjadi hakim.
.Jadi, tidak perlu ngotot membela Ahok
bawa bawa tafsir.
Sampai sampai melakukan hal hal yang luar biasa. Dan seterusnya...
.
Nah, mengutip sajak-nya sendiri sudah sangat
jelas dan saya setuju 100%, yaitu bagian yang ini;
"Kebenaran tafsir Al Quran itu cuma Allah yang menjadi hakim"
.
Jadi kenapa pembuat sajak ikut sibuk
menghakimi & ngotot membela juga melalui sajaknya sendiri???
Kemakan sajaknya sendiri ini sih!
πŸ€£πŸ˜‚πŸ˜†
.
Sedikit fakta soal Tempe..!
Dibalik tampangnya yang sangat
biasa, ternyata isinya penuh nutrisi
yang baik utk pertumbuhan tubuh.
Sumber proteinnya luar biasa..
Terbuat dari kedelai, dimana proses
fermentasinya memberikan pening-
katan protein, serat alami & vitamin.
Dan 100% hasil karya nenek moyang kita.

Ahok ibarat tempe, dari luar biasa2 aja,kulit luarnya sama2 sedikit kasar,Tapi isinya sangat bermanfaat, utk saya,utk kamu, utk Jakarta, utk Indonesia.Jadi, berbanggalah jadi 'Tempekers'Karena tempe itu asik, kawan. πŸ‘πŸ˜‰πŸ‘Orang pintar makan tempe..Bagi yg kebagian nasi bungkus/kotak,ingat ya, cilok boleh ada boleh ngga,tapi tempe itu harus. [vivanusantara]

Thursday, April 6, 2017

Sidang e-KTP, Nazzarudin : Hanya Ahok Yang Menolak Uang Proyek E-KTP

BREAKING NEWS - Mega proyek E-KTP sudah memasuki tahap penyelidikan, sejumlah saksi turut di panggil di antaranya mantan bendahara Partai Demokrat yang dulu pernah menjadi buronan Interpol Indonesia M. Nazaruddin.

Dalam kesaksiannya M Nazzarudin bersaksi bahwa di antara nama besar tersebut ada satu orang yang menolak keras rencana proyek e-ktp ini.

 

” Ada satu orang anggota komisi II DPR yang menolak keras pengadaan proyek e-KTP ini, dia Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, Saudara Ahok menolak keras proyek ini lalu ketika proyek ini Gol, tak ada satupun anggota yang berani memberi Ahok uang proyek karena mereka takut di laporkan.” Ungkap Nazzarudin dalam sidang kasus e-KTP

Saat itu proyek yang menghabiskan dana Rp 5.9 Triliun, 51 persen atau Rp 2,662 triliun digunakan untuk belanja modal atau belanja riil pembiayaan proyek e-KTP.

Sedangkan 49 persen atau sebesar Rp 2,558 triliun dibagi-bagi ke sejumlah pihak, termasuk anggota Komisi II DPR RI dan Badan Anggaran DPR RI.

Nazzarudin juga menyebutkan nama nama seperti Arif Wibowo, Agun Gunandjar, Ganjar Pranowo, Chairuman Harahap, Yasonna Laoly, Marzuki Alie, Mustokoweni, Teguh Juwarno, Markus Nari, dan Taufik Effendi yang menerima uang proyek tersebut.
Baca juga ;  Tim Kuasa Hukum Optimis Hakim Akan Putus Bebas Ahok

Selain itu Nazzar juga membenarkan bahwa ada pemberian uang kepada ketua komisi II DPR RI saat itu Chairuman Harahap.

” Saat itu semua mengejar Chairuman Harahap dan memberi Uang, kalau tidak ada uang maka beliau tidak mau Tanda tangan.”Kata Nazzarudin. [beritatribunnews]

Tim Kuasa Hukum Optimis Hakim Akan Putus Bebas Ahok

BREAKING NEWS - Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama optimis, majelis hakim yang menyidangkan kasus dugaan penodaan agama akan memberikan putusan bebas kliennya.

Humphrey Djemat, salah seorang anggota kuasa hukum terdakwa mengatakan, dirinya optimis lantaran selama persidangan, fakta-fakta persidangan yang muncul justru bertentangan dengan dakwaan jaksa.

 
 
Menurutnya, selama di persidangan, jaksa penuntut umum sulit membuktikan adanya unsur kesengajaan dan niat terdakwa menistakan agama saat berdialog dengan warga Pulau Seribu, 27 September 2016 lalu.

“Lawyer itu optimisnya tidak boleh ngawur. Optimisme kami sangat kuat karena dasarnya yang muncul dalam fakta persidangan. Yang sulit dibuktikan adalah unsur dengan sengaja (menistakan agama)," kata Humphrey kepada wartawan di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017).

Humphrey mengatakan, majelis hakim tak bisa sembarangan memberikan keputusan. Karena putusan hakim harus berdasarkan minimal dua alat bukti yang disertai keyakinan.

"Karena harus ada niat yang bisa dibuktikan. Dan apa memang benar Ahok mengeluarkan sikap permusuhan terhadap ulama, itu juga sulit dibuktikan. Jadi hakim gak bisa sembarangan memutuskan sesukanya, ia harus bisa mempertanggung jawabkan dengan 2 alat bukti ditambah keyakinan. Jaksa juga harus membuktikan dakwaannya dari unsur-unsur yang ada”, kata Humphey.

Menurut dia, selama karirnya menjadi pengacara dirimya memang belum pernah menemukan ada jaksa yang berani memberikan tuntutan bebas.

Namun hal itu bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Mantan Jaksa Agung, Basrief Arief, lanjut Humphrey, pernah memberikan tuntutan bebas bagi terdakwa dalam perkara hukum.

“Di jaman Pak Basrief Arief, kalau memang tidak terbukti di pengadilan, Jaksa jangan ragu-ragu utk menuntut itu (bebas), dia pernah lakukan itu. Tuntut bebas! Ini bukan masalah malu atau gengsi atau terikat pada perturan internal," katanya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini menjelaskan, suasana persidangan kemarin. Menurutnya, selama menjawab pertanyaan-pertanyaan majelis hakim, Ahok telah memberikan keterangan dengan sangat baik dan disampaikan dengan tenang. Ahok juga mampu mengutarakan penjelasannya sesuai dengan apa yang dialami dengan dukungan bukti dan fakta yang ada.

"Bukankah di pengadilan kita mencari kebenaran materiil, kalau kebenaran materiil sudah kuat sekali, tidak ada pilihan lain harus bebas, ini bukan ranah abu-abu lagi, ini sudah terang benderang, tidak ada penodaan agama," katanya.
 
 
Sidang akan kembali dilanjutkan pada 11 April mendatang dengan agenda mendengarkan tuntutan jaksa. Setelah itu dilanjutkan dengan Pledoi atau menyampaikan nota pembelaan dari kuasa hukum dan terdakwa.

Satu minggu kemudian sidang akan memasuki tahapan Replik yang dilanjutkan dengan Duplik. Sidang vonis sendiri diperkirakan akan berlangsung sekitar pertengahan Mei sebelum memasuki bulan Ramadhan. [tribunnews]

Lagi, Setelah Kasus 23 T di Kemendibud, Kini Anies Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Fitnah

BREAKING NEWS - Tim Hukum Basuki-Djarot, melaporkan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Rabu (5/4).

"Kita mengajukan laporan terkait dugaan manipulasi data yang dilakukan oleh Anies berupa penyampaian informasi sesat yang kita anggap fitnah," ujar anggota Tim Hukum Basuki-Djarot, Pantas Nainggolan, di SPKT Polda Metro Jaya, Rabu (5/4).

 

Dikatakannya, laporan ini berkaitan dengan pernyataan Anies pada saat melakukan kampanye di Jakarta. Rekaman pernyataan Anies itu diunggah di jejaring berbagi video YouTube dan menjadi viral di media sosial. Antara lain isinya, "Ada lebih 300 tempat yang akan digusur. Datanya sudah ada. Yang suka gusur yang mana bu? Nomor berapa?," begitu kata Anies.

Menurut Pantas, setelah ditelusuri data yang disebutkan Anies tidak benar dan bohong.

"Itu setelah kami telusuri, itu semua bohong, tidak benar dan fitnah. Tidak ada satu lokasi penggusuran pun di Jakarta. Yang ada hanyalah titik-titik penertiban, misalnya reklame liar, pedagang kaki lima, PMKS, bangunan di atas air. Jadi tidak ada penggusuran, yang ada hanya penertiban dalam rangka memberikan pelayanan ke warga Jakarta. Itu yang mau saya luruskan," ungkapnya.

Ia menyampaikan, diharapkan masyarakat tidak terpengaruh isu bohong seperti itu. "Penegakan hukum penting untuk memberikan informasi yang benar tanpa fitnah," katanya.
Tim Hukum Basuki-Djarot, resmi melaporkan Anies Baswedan dengan nomor polisi: LP /1682/IV/2017/PMJ/Ditreskrimum, terkait Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik dan Fitnah.

"(Barang bukti?) Kita ada flashdisk, video, data yang menyatakan tidak ada penggusuran, dan tidak ada satu kampung pun yang digusur. Sementara, Anies menyebutkan 300 kampung," jelasnya.

Menurutnya, inisiatif pelaporan terhadap Anies berasal dari Tim Hukum Basuki-Djarot. "Inisiatif tim dan disetujui paslon," ucapnya.

Ia mengungkapkan, diduga Anies menyampaikan pernyataan itu agar masyarakat tidak memilih pasangan calon Basuki-Djarot.

"Masyarakat jangan disesatkan dengan informasi yang salah. Jadi kita ingin informasi itu diberikan secara asli dan tidak dibuat-buat. Informasi yang benar itu penataan agar lingkungan sehat dan tertib, termasuk normalisasi kali. Jangan itu dipelesetkan menjadi penggusuran hanya untuk tujuan tertentu," jelasnya.
Baca juga ; Alhamdulilah, Setelah Dengar Ceramah dari Ustad Zakir Naik Puluhan Ribu Pemilih Ahok Betobat dan Berpaling darinya

Ia menuturkan, Tim Hukum Basuki-Djarot menyerahkan perkara ini kepada kepolisian untuk menegakan hukum dengan profesional.

"Kami percaya polisi sebagai institusi penegak hukum profesional. Permintaan saya adalah masyarakat jangan sampai tertipu dengan informasi bohong seperti itu," tandasnya. [vivanusantara]

Monday, April 3, 2017

Alhamdulilah, Setelah Dengar Ceramah dari Ustad Zakir Naik Puluhan Ribu Pemilih Ahok Betobat dan Berpaling darinya

BREAKING NEWS - Ulama kondang Zakir Naik berbicara soal tafsir Surat Al-Maidah ayat 51. Apa kata Ustaz Zakir?

Zakir Naik hari ini menjalani serangkaian kegiatan di Indonesia. Jumat (31/3/2017) pagi tadi, dia bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Seusai pertemuan, Zulkifli mempersilakan awak media bertanya kepada Zakir. Salah seorang wartawan bertanya soal tafsir Surat Al-Maidah 51.

 

Zakir tentu saja menjawab pertanyaan itu dengan bahasa Inggris. Lalu ada penerjemah yang menerjemahkan jawaban Zakir.

Berikut ini jawaban lengkap Zakir soal tafsir Al-Maidah 51 seperti dituturkan oleh penerjemah:

Apa pendapat Anda soal Al-Maidah 51?

Al-Maidah 51 jelas jelas menyampaikan bahwa biarkan umat yang percaya. Tidak berteman dengan Yahudi, karena mereka hanya bersahabat dengan dirinya sendiri.

Itu tidak berarti kita tidak boleh berbicara dengan mereka. Itu artinya, apabila kita menjaga persahabatan, itu tidak masalah. Namun sebagai pelindung, apabila kita Islam untuk mencari perlindungan kepada Allah dan yang mempercayai Allah.

Alquran, bila kita bisa berbaik sangka, kita harus berbaik, kita harus bisa membantu. Akan tetapi, untuk pelindung, sebagai pelindung, ada banyak ayat lainnya juga di Alquran. Umat yang percaya sebagai teman dan pelindung, jadi ada dua opsi. Untuk sebagai pelindung, Alquran bilang hanya muslim saja. Karena apabila kalau tidak melakukan hal ini, kita tidak dapat bantuan dan pertolongan.

Di ayat lainnya di Alquran, barang siapa yang percaya untuk sebagai pelindung, apabila kita melakukannya, kita memberikan bukti kepada Allah SWT. Ada banyak sekali ayat dan kita bisa bahas ini. Jadi teman membantu tidak masalah. Berbuat baik tidak masalah. Kita tidak boleh berbuat kejahatan.

Alquran bilang bahwa Allah melarang berbuat tidak adil kepada nonmuslim. Apabila mereka mengusir kita dari rumah, maka kita tidak bisa…
Baca juga :  MENGEJUTKAN!!! HAKIM BAKAL BEBASKAN PAK AHOK!... DILUAR DUGAAN KEJAHATAN YANG DITUDUHKAN SANGAT TIDAK MUNGKIN UNTUK DIJATUHI HUKUMAN! PASALNYA, 80% MASYARAKAT MENYATAKAN PAK AHOK TIDAK BERSALAH!

Jadi Islam menganjurkan berbuat baik kepada nonmuslim. Tapi untuk perlindungan, apabila ada pilihan orang Islam, untuk perlindungan, untuk kepemimpinan, yang muslim jauh lebih baik daripada nonmuslim.⁠⁠⁠⁠ [beritaharianindo45]

Saturday, April 1, 2017

PEMERINTAH BAKAL MENGURANGI 1 JUTA PNS DAN MENGANGKAT SEJUMLAH TENAGA HONORER DALAM REVISI UU ASN

BREAKING NEWS - Masih ingat dengan rencana rasionalisasi atau pengurangan 1 juta pegawai negeri sipil (PNS)? Rencana ini sempat didengungkan pemerintah beberapa waktu lalu dengan tujuan mewujudkan porsi PNS yang ideal. Namun rencana ini sempat tenggelam. Lantas, bagaimana kelanjutannya?

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur menerangkan, kelanjutan rasionalisasi 1 juta PNS ini akan dibahas dengan DPR. Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah merevisi Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

 

"Jadi nanti sikap pemerintah disampaikan saat rapat dengan DPR," kata dia di Kementerian PAN-RB Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Lebih lanjut dia menerangkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melayangkan surat ke DPR terkait rencana revisi UU tersebut. Intinya, Presiden menunjuk Menteri PAN-RB, Menteri Keuangan, dan Menteri Hukum dan HAM untuk membahas revisi UU.

Dia mengatakan, surat itu hanya berisi penugasan pada tiga menteri untuk melakukan pembahasan dengan DPR. Surat itu belum menyebut isi apa saja yang bakal direvisi.

"Pembahasan UU itu antara pemerintah DPR. Pemerintah sekarang sedang merumuskan sikapnya terhadap usulan perubahan," ungkap dia.
 

Dia mengatakan, ketiga pihak akan berkoordinasi terlebih dahulu sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

"Kita koordinasi, karena kaitannya masalah keuangan, legalnya, banyak kaitannya. Implementasi semua kebijakan itu nanti berkaitan dengan keuangan. Kita bersama Kementerian Keuangan untuk melakukan sikap pemerintah seperti apa," ujar dia. [liputan6]

Wednesday, March 29, 2017

MENGEJUTKAN!!! HAKIM BAKAL BEBASKAN PAK AHOK!... DILUAR DUGAAN KEJAHATAN YANG DITUDUHKAN SANGAT TIDAK MUNGKIN UNTUK DIJATUHI HUKUMAN! PASALNYA, 80% MASYARAKAT MENYATAKAN PAK AHOK TIDAK BERSALAH!

BREAKING NEWS - Basuki Thajaya Purnama atau Ahok didakwa melakukan penodaan agama dengan Pasal 156 a KUHP dan 156 KUHP. Tetapi selama ini telah terjadi kekeliruan dalam memahami penodaan agama. Karena jika berbicara  terutama Pasal 156 a KUHP, yang didakwakan kepada Ahok, maka mau tidak mau, suka tidak suka, harus bicara berdasarkan sejarah diselipkannya Pasal 156 a, ke dalam KUHP.

Dan jika berdasarkan pada historis/sejarah terselipnya Pasal 156 a KUHP yang bermula dari terbitnya PNPS Nomor 1 Tahun 1965, maka Ahok tidak bisa dijerat dengan Pasal 156 a KUHP, karena sesuai sejarah terbitnya PNPS Nomor 1 Tahun 1965 , pada Pasal 4 yang mengatur tentang penodaan agama, yang kemudian diselipkan ke dalam Pasal 156 a KUHP, yang didakwakan kepada Ahok bukan sebagai penodaan agama, sehingga konsekuensi hukumnya hakim harus tunduk pada sejarah Pasal 156 a KUHP, dan konsekuensi hukum selanjutnya adalah Ahok harus bebas, dikarenakan:

 
 
Sejarah diselipkannya Pasal 156 a KUHP, adalah bermula dari ketika terjadi aksi penginjak-injakan Al-Qur’an pada masa pemberontakan PKI, di Purwakarta, Jawa Tengah. Saat itu ada sebuah gudang pemerintah yang kemudian diduduki oleh anggota-anggota PKI, lalu kemudian dokumen-dokumen yang ada di dalam gudang tersebut, termasuk Al-Qur’an disita seluruhnya, dan Al-Qur’an yang telah disita dan merupakan kitab suci agama Islam diinjak-injak oleh anggota-anggota PKI di sekitar gudang itu, lalu kitab suci itu dimasukkan  ke dalam karung dan diinjak-injak lagi agar padat dalam karung. Aksi itu tak sengaja dilihat anggota masyarakat dan menjadi resah sehingga dilaporkan telah terjadi aksi penginjak-injakan Al-Qur’an di sebuah gudang milik pemerintah yang telah dikuasai oleh PKI.

Aksi menginjak-injak Al’Qur’an itulah yang dimaksud sebagai penodaan agama sebagaimana ejarah munculnya Pasal 156 a KUHP, jika ditelisik dari sejarahnya yang muncul lebih dulu lewat PNPS Nomor 1 Tahun 1965, baru kemudian diselipkan ke dalam KUHP. Sehingga saat itu anggota PKI yang menginjak-injak Al-Qur’an setelah diterbitkannya PNPS Nomor 1 Tahun 1965 oleh Presiden Soekarno, bisa diseret ke Pengadilan untuk diadili karena dianggap menganggu penodaan agama yang sifatnya menganggu ketertiban umum, karena menginjak-injak Al-Qur’an.

Saat itu tidak ada pilihan lain bagi Presiden Soekarno, keadaan sudah sangat mendesak, karena saat itu sedang terjadi kekosongan hukum, banyak aksi penginjak-injakan Al-Qur’an oleh anggota-anggota PKI yang saat itu bahkan membunuh dan membantai banyak kyai-kyai di Masjid, Pesanteren, dan kaum agamawan , mereka dibunuh dan dibantai karena mereka saat itu dianggap sebagai teroris.

Sehingga memaksa Presiden Soekarno pada tahun 1965 mengeluarkan PNPS Nomor 1 Tahun 1965 , dan menyelipkan Pasal 156 a KUHP, agar tidak ada lagi aksi penginjak-injakan Al-Qur’an dan pembunuhan serta pembantaian terhadap kyai-kyai. Sejak dikeluarkannya PNPS Nomor 1 Tahun 1965, tidak ada lagi aksi-aksi penginjak-injakan Al-Qur’an dan pembunuhan kyai-kyai. Perbuatan membunuh kyai-kyai saat itulah yang juga memaksa Presiden Soekarno mengeluarkan Pasal 156 a KUHP, dikarenakan kyai-kyai sebagai simbol Islam, membunuh kyai-kyai sata itu dianggap menodai agama Islam.

Jadi yang dimaksud penodaan agama bukanlah seperti yang didakwakan  kepada Ahok, tetapi penodaan agama dalam sejarahnya dalam hukum pidana bisa berupa aksi penginjak-injakan Al-Qur’an , membakar Al’Qur’an, merobek-robek/menyobek Al-Qur’an, membuang Al’Qur’an, membunuh dan membantai pemuka-pemuka agama. Sehingga Ahok harus dibebaskan dikarenakan hakim harus kembali menegakkan hukum sesuai dengan sejarah diterbitkannya pasal tentang penodaan agama. Sejarah munculnya Pasal 156 a KUHP, juga disebabkan oleh adanya gesekan tajam antara Islam dengan PKI, yang saat itu menimbulkan banyak korban jiwa dari penganut agama Islam, karena dibunuh dan dibantai.
 
 
Apalagi dalam dakwaan penuntut umum menyebut Ahok menafsirkan Al-Maidah ayat 51, padahal Pasal 156 a KUHP dan atau Pasal 156 KUHP yang didakwakan kepada Ahok tidak ada kaitannya dengan menafsirkan Al-Maidah ayat 51 , karena menafsirkan ayat suci ada dalam Pasal 1 PNPS Nomor 1 Tahun 1965 bukan Pasal 156 a KUHP ataupun Pasal 156 KUHP. Jadi hakim harus bebaskan Ahok, karena dakwaan itu bertentangan dengan sejarah Pasal 156 a KUHP dan Pasal 156 KUHP. [beritavoa]

INI DIA SURAT DIRJEN GTK NOMOR 09709/B-B4/GT/2017 TENTANG JADWAL UKG ULANG TAHUN 2017 DAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017

BREAKING NEWS - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) telah menerbitkan Surat Dirjen GTK Nomor 09709/B-B4/GT/2017 Tentang  Sertifikasi Guru Tahun 2017. Dalam surat edaran Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) perihal Sertifikasi Guru Tahun 2017 tersebut disampaikan bahwa Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memulai rangkaian kegiatan sertifikasi guru tahun 2017.  Ada dua kegiatan yang akan segera dilaksanakan yakni Uji Kompetensi Guru (UKG) Ulang 1 dan pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru (sergur) tahun 2017.

Berikut isi lengkap Surat Edaran Dirjen GTK Nomor 09709/B-B4/GT/2017 Tentang  Sertifikasi Guru Tahun 2017

 


Berikut Lampiran Surat Dirjen GTK Nomor 09709/B-B4/GT/2017 tentang Jadwal UKG Ulang 1 Tahun 2017 dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2017.



Demikian informasi Jadwal UKG Ulang 1 Tahun 2017 dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2017. Semoga bermanfaat. [ainamulyana]

Tuesday, March 28, 2017

Berita Sore!!! Sungguh Mengejutkan, Presiden Jokowi Marah Besar Ke Rizieq Shihab Karena Dia Berani Melawan Perintah Jokowi Untuk Tidak Mencampur Adukkan Agama Dengan Politik, Kalau Rizieq Shihab Masih Ngeyel Presiden Jokowi Akan Bertindak Tegas!!! Kalau Setuju Silahkan Share

BREAKING NEWS - Kerennnnnnnnnnn…..! Demikianlah respon pertama saya saat membaca kabar berita mengenai pidato Presiden Jokowi di Sumatera Utara hari ini. Presiden terkesan lantang serta meyakinkan kalau politik serta agama mesti dipisahkan, jika tak ya repot masalahnya!

Negara kita tercinta yang bernama Indonesia ini memanglah cukup mencemaskan keadaan serta masa depannya sesudah sebagian bln. ini dicekam oleh gosip SARA serta kerukunan antar umat beragama. Tidak cuma yang tidak sama agama saja, bahkan juga yang satu agama juga sama-sama mengkafir-kafirkan keduanya, cuma karena Pilkada DKI 2017.

 

Pilkada di Pulau Papua sana rasa-rasanya bebrapa biasa saja saat calon kepala daerahnya bukanlah agama Islam. Namun di Ibu Kota DKI Jakarta, semuanya jurus serta ayat kitab suci di keluarkan serta diteriakkan, untuk supaya calon yang didukungnya bisa mendapatkan lebih banyak nada dari yang seagama. Cuma untuk merebut kekuasaan kursi DKI 1 yang nampaknya begitu menawan serta menggoda.

Sebelum kita lanjut, mari kita membaca dulu perkataan Presiden Jokowi hari ini. Sumber.

“Memang gesekan kecil-kecil kita ini lantaran Pilkada. lantaran pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, berikut yang harus kita hindari, ” kata Presiden waktu resmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3/2017), seperti diambil Antara.

“Di pisah benar, hingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik, ” kata Jokowi.

“Saya cuma ingin titip ini mumpung cocok di Sumatera Utara, menginginkan mengingatkan semua kalau bangsa kita terdiri dari macam-macam suku serta agama, bermacam-macam ras, ” katanya.

“Suku yang saya ingat, suku Gayo, suku Batak, Suku Sasak, suku Minang, Suku Dayak, suku Jawa, Suku Sunda, Suku Betawi, yang paling ujung timur suku Asmat, suku Bugis, dan yang lain-lainnya, ” sebut Jokowi.

“Para ulama supaya disebarkan, diingatkan, dipahamkan pada kita semuanya, kalau kita ini memang beragam, anugrah yang diberikan Allah kalau kita beragam, ” tuturnya.

“Ini ada satu kekuatan besar, satu potensi besar, namun bila kita tak dapat menjaga dan merawat ada gesekan, ada pertikaian, tersebut yang harusnya yang awal-awalnya kita ingatkan, ” harapnya.

Cuma di Indonesia

Menurut keyakinan saya, cuma di Indonesia siapa yang masuk surga serta siapa yang masuk neraka ditetapkan oleh tentukan siapa di Pilkada. Mungkin saja saya salah, namun kok rasa-rasanya cuma di Indonesia umat satu agama sama-sama mengkafir-kafirkan, memanggil sesamanya munafik, memvonis sesamanya bakal masuk neraka, cuma karena pilihan politiknya berbeda.

Rakyat yang katanya makin cerdas tetapi kenyataannya masih banyak yang bodoh ini termakan hasutan serta provokasi berbau agama begitu gampangnya. Tanpa dipikirkan terlebih dahulu, tanpa ada direnungkan terlebih dahulu, tanpa ada sungguh-sungguh dicerna dengan akal sehat sesaat pun.

Cuma di Indonesia, negara yang tuturnya sangat kaya serta indah ini. Cuma di Indonesia, negara yang bersebelahan dengan Singapura yang demikian rukun serta teratur dalam berbangsa serta bernegara. Sungguh menyedihkan serta memprihatinkan. Indonesiaku, tanah airku, sebegitunya dirimu tak berdaya hadapi gosip ini?

Bila negara lain yang juga terdiri dari berbagai suku serta agama bisa memisahkan antara agama serta politik, mengapa Indonesia tak dapat? Cuma di Indonesia…

FPI dan Orang Super Ngeyel Kejang-kejang

Untung saja Presiden kita Joko Widodo, orang yang cerdas serta berwibawa, yang selama ini membuktinya dirinya yaitu
seorang negarawan sejati, pemimpin negeri besar yang berlandaskan Pancasila serta UUD 1945 ini. Kalian pernah pikirkan, apabila presidennya bukan Jokowi, kira-kira bagaimana jadinya?

Saya sejujurnya pernah kecewa dengan Jokowi saat demikian netral serta tak melindungi rekan sebaiknya Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam masalah konyol tuduhan penodaan agama ini. Tetapi sesudah merenung sekian hari, hati saya bisa menerima dan mengerti, ini mungkin saja memanglah jalan yang terbaik, yang mungkin sudah digariskan Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia kita ini.

Dalam pernyataan Presiden Jokowi hari ini, begitu terang beliau tengah menitik-beratkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Dengan terang beliau menyampaikan ada gesekan kecil (majas) lantaran Pilkada. Dengan tegas juga beliau memohon supaya politik tak dicampuradukan dengan agama, yang sering dikerjakan oleh Front Pembela Islam (FPI) dan juga grup orang super ngeyel dari kubu samping.

FPI, telah sejak 2014 demo berkali-kali untuk menurunkan Ahok dengan alasan paling utama berbentuk ‘agama’. Untuk mereka, pemimpin administratif mesti sama agamanya dengan mereka. Untuk Rizieq Shihab, Imam Besar mereka, rekan setia juga tak bisa yang berbeda agamanya. Artinya, mereka sudah dengan begitu terang mencampuradukan agama dengan politik.

Pidato Jokowi hari ini mungkin saja sudah menampar mereka dengan begitu keras! Tak main-main, presiden memohon politik serta agama dipisah benar, agar rakyat tahu serta bisa membedakan yang mana yang yaitu ranah privat (agama) yang bukanlah untuk dipergunakan sebagai alat politik. Saya begitu suka atas pernyataan Jokowi hari ini! Beberapa simpatisan FPI masihlah sehat kan sesudah membaca kabarnya?

Selain FPI, ada satu grup lagi yang seakan ditampar presiden hari ini, yakni kubu toko sebelah itu loh, yang calonnya katakan di Mata Najwa mewajibkan umat Islam pilih umat seagama lantaran berpacu pada Al-Quran itu loh. Terkecuali Anies sendiri, beberapa pendukungnya juga sama juga. Sehari-hari di sosial media jualannya selalu memakai ayat-ayat suci serta kafir-kafiran.

Dari ujaran kebencian tidak untuk mensolatkan jenazah pendukung Ahok, sampai isi dari beragam ceramah dirumah beribadah agama Islam. Tak perlu diragukan lagi, semua ini menunjukkan kalau beberapa pendukung Anies/Sandi memanglah mencampuradukan agama serta politik. Mereka memanglah mengajak rakyat tidak untuk memisahkan agama serta politik.

Telah dinasehati oleh beragam tokoh agama juga, kalian masihlah sama juga. Gus Mus, Gus Sholah dan sebagainya tak kalian dengarkan. Pancasila serta UUD 1945 yang melihat semuanya warga negara sama serta menanggung hak-hak konstitusionalnya tak kalian pedulikan. Berarti para pendukung Anies/Sandi ini orang-orang yang super ngeyel yang memang layak untuk ditampar oleh Presiden Jokowi! Makan tuh! Masihlah ada malu memainkan agama untuk berpolitik?

Penutup

Untuk orang FPI, mungkin saja saat ini mereka tengah kejang-kejang serta menuduh presiden kita anti-Islam, pendukung aseng, kafir, PKI atau beberapa macam? Hahahahahaha. Saya ya numpang ngakak saja ya di tulisan ini. Makan tuh agama!

Untuk grup super ngeyel, mungkin sekarang mereka tengah menuduh Jokowi tak netral, pemerintah tak netral, Jokowi pendukung Ahok, atau beberapa macam? Hahahahahaha. Mohon maaf, saya ingin numpang ngakak lagi ya di tulisan ini. Makan tuh semprotan dari Jokowi!

Basic haters serta golongan oposisi, terserah lah kalian ingin dengarkan saran serta himbauan dari Presiden Jokowi atau tak. Saya meyakini kalian saat ini tengah kejang-kejang! Hahahaha.
Baca juga : Pernyataan Mengejutkan Pagi Ini!!! Megawati: Ahok Adalah Titisan Mendiang Sukarno!,...Tidak Ada Yang Bisa Melawan nya, Ahok Akan Menjadi Gubernur!!! Suatu Saat Pak Ahok Akan Jadi PRESIDEN RI

Yang penting tanggal 19 April kelak mari kita tunjukkan saja di TPS ya. Mari kita saksikan bersama, bagaimana nasib kalian-kalian yang sampai kini bersenang ria dalam kesenangan politik diatas kepedihan Ibu Pertiwi berbulan-bulan ini!

Dari sebatang pohon yang ingin berdiri kokoh dan tegar di dalam badai dan topan… [cnn-dunia]

Monday, March 27, 2017

Pernyataan Mengejutkan Pagi Ini!!! Megawati: Ahok Adalah Titisan Mendiang Sukarno!,...Tidak Ada Yang Bisa Melawan nya, Ahok Akan Menjadi Gubernur!!! Suatu Saat Pak Ahok Akan Jadi PRESIDEN RI

BREAKING NEWS - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bakal melakukan pertemuan dengan relawan bersama dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki- Djarot Eva Kusuma Sundari menyampaikan, pertemuan
dengan relawan untuk menyatukan gerakan. Lantaran pada putaran pertama seakan-akan empat partai pendukung, PDI Perjuangan, NasDem, Hanura dan PPP kubu Djan Faridz terlihat jalan sendiri-sendiri.


" Ketemu relawan untuk memperkuat. Selama ini kan partai dan relawan terlihat jalan sendiri-sendiri. Ini lebih memperkuat bukan evaluasi, " kata Eva waktu dihubungi di Jakarta, Rabu (15/3).

Politisi PDI Perjuangan ini sempat berkelakar pada awak media mengenai sikap Megawati pada kadernya. Dia mengaku, putri Presiden RI Pertama Soekarno itu sudah memerintahkan kadernya untuk memenangkan pasangan petahana itu.
Baca juga :  Malam Ini Panwaslu Dan Kapolri Marah Besar!!! Kampanye Hitam Anies-Sandi Berbau SARA Tercium Sudah!!! Kapolri: Politik Jenazah Pelanggaran Tingkat Tinggi,..Pak Anies Jangan Pura-Pura Tidak Tahu Deh,, Nah Loe!!!

" Bu Mega sudah ngajak memenangkan, kalau Ahok-Djarot kalah akan dihukum PDIP, suka tidak sukai harus menangin, " tutupnya sambil tertawa. [suarajakarta]

Malam Ini Panwaslu Dan Kapolri Marah Besar!!! Kampanye Hitam Anies-Sandi Berbau SARA Tercium Sudah!!! Kapolri: Politik Jenazah Pelanggaran Tingkat Tinggi,..Pak Anies Jangan Pura-Pura Tidak Tahu Deh,, Nah Loe!!!

BREAKING NEWS - Mau ketawa, kesel. Mau marah, lucu. Begitulah perasaan yang saya rasakan membaca berita tentang beberapa spanduk penolakan pengurusan jenazah “pendukung/pemilih penista agama” oleh beberapa masjid yang dimonopoli dengan cara egois dan menjijikkan oleh segelintir orang yang terasa masjid itu punya mereka padahal masjid yaitu hasil patungan ummat atau bantuan atau wakaf serta tidak cuma punya orang­orang yang kebetulan aktif di masjid itu terlebih punya orang yang pasti otak busuknya cenderung ke salah satu paslon pilgub serta membawa­ bawa Tuhan untuk berpihak pada mereka dalam kampanyenya. padahal pilgub maupun pilpres bahkan perang dunia sekalipun tak berpengaruh sebutir debu juga pada keagungan Tuhan.

Saya berniat menahan diri tidak untuk menulis mengenai ini waktu sedang panas panasnya karena tentu isinya akan penuh caci maki karena saya sungguh sungguh terasa jijik.

 

Entah binatang mana yang miliki ide seperti itu, ayat Al­Qur’an dihina habis habisan oleh mereka. Asal comot ayat, asal comot terjemahan langsung dipakai untuk memvonis orang lain munafik, biadab.

Ayat Qur’an yang di turunkan oleh Tuhan dengan arti mendalam sebagai panduan untuk ummat manusia dipakai seolah olah Tuhan ada di pihak mereka dalam kampanye pilgub. hey kalelawar! Gila sekali kalian mengejek Tuhan! Bila tuhan ingin, jangankan hanya mengalahkan Ahok, menghancurkan alam semesta juga mudah bagiNya! Taubatlah kalian!

Lanjut lagi kegilaan mereka yang dimotori oleh orang­orang bertampang simpatisan salah satu partai politik dengan penyebaran spanduk teror.

Spanduk, ya spanduk mereka pasang di mana mana dengan LAGI­LAGI mencatut ayat Al­Qur’an seenak JIDAT mereka.

Mereka samakan Abdullah bin Ubay yang menjadi musuh dalam selimut terhadap Rasulullah dengan orang yang cuma ingin wilayahnya jadi lebih baik dan orang­orang yang mengerti ayat Al­Qur’an dari sisi yang berbeda dari mereka.

Sama dengan si Gymnastiar yang menyama­nyamakan Ahok dengan Fir’aun,
ini penghinaan, Allah bikin perumpamaan akan tidak pernah asal-asalan, Allah hingga menurunkan ayat untuk mengulas seorang terntunya bukanlah tanpa ada pertimbangan.

Biadab sekali orang yang seenaknya menunjuk orang orang lain “wah ini nih yang di maksud oleh Allah”. Gila kalian, taubatlah kalian.

Kalian asal comot ayat untuk memvonis orang, kalian asal comot ayat lagi untuk menghukum orang yang kalian vonis untuk pilgub, pikirkan
ayat­ayat Qur’an kalian pakai sesuka hati tanpa kajian mendalam, tanpa hiraukan ilmu tafsir DEMI PILGUB!

Sudahlah jangan kegeeran Tuhan ada di pihak kalian, taubatlah kalian.

Yang semakin bikin menjijikkan lagi, mereka nyatanya belum senang padahal telah menghina Tuhan sebegitunya. mereka tunjukkan perilaku­perilaku bejad yang sekalipun tak pernah diajarkan oleh Tuhan.

mereka main kasar, mereka main intimidasi, mereka sebar fitnah serta berita bohong mereka menyebar ketakutan dimana­ mana.

Puncaknya, ketika ada orang yang berduka karena anggota keluarganya wafat, yang mereka fikirkan yaitu keluarga tersebut harus nyoblos pasangan jagoan mereka di pilgub, sekalipun tak miliki hati serta tak melukiskan orang yang beragama. Taubatlah kalian beberapa penista agama.

Jangan kepedean karena ayat­ayat yang kalian kutip sekalipun tak ada hubungan dengan pilkada. Bila kalian di ajak bicara konteks tentu kalian bakal alergi karena sebenarnya kalian tak faham arti ayat ayat Tuhan yang sudah kalian pergunakan dengan seenaknya itu.

Auliya yg artinya ada banyak kalian paksakan semuanya untuk ikuti nafsu kalian walau sebenarnya bukanlah mengenai pemilihan pemimpin lah yang Tuhan bicarakan di ayat itu. Auliya artinya juga bisa sekutu, mengapa kalian tak ribut paslon oke oce bersekutu dengan HT? Mendingan kalian taubat saja sebelumnya terlambat.

Orang orang yang kalian ancam akan tidak kalian sholati mungkin jasad duniawinya terbengkalai karena ulah busuk kalian namun mendapatkan tempat tinggi disisi Allah nanti. Sedang kalian yang memakai ayat Allah sesuka hati mungkin bakal membusuk di neraka, apabila telah ketentuan Allah seperti itu, satu juta orang pun
yang menyolatkan jenazah kalian, tak sedikitpun bakal menyelamatkan kalian. Jadi buruan taubat deh.

Saat ini jadi lucu, karena begitu ada peristiwa nenek Hindun semuanya jadi berkelit, ngeles ngeles sini karena ketakutan. Loh, mengapa harus takut? Harusnya kalian bangga dong lantaran konsisten. Kalian terasa takut lantaran di hati kecil kalian sadar kalau aksi kalian salah.

Syukur lah, itu tanda kalian memang ada di jalan yang salah.

Ditengah semuanya untunglah ada ormas­ormas yang teguh serta teduh seperti NU dan Banser dan beberapa Masjid yang berani menempelkan spanduk “siap menyolatkan dan mengurus jenazah Muslim manapun” sungguh tindakan yang bikin saya bangga sebagai ummat Islam.


Untuk para pendekar spanduk “menolak menyolatkan” taubatlah kalian, yang kalian lakukan cuma merusak citra Islam bahkan di mata sesama muslim, kalian menunjukkan seolah­olah Islam itu kejam dan suka memaksakan kehendak.

Taubatlah kalian sebelum kalian disiksa karena mempermainkan agama dan ayat
Allah, lantaran meskipun jutaan orang menyolatkan jenazah kalian, itu sama sekali akan tidak merubah ketetapanNya. [cnn-dunia]

Sunday, March 26, 2017

BERITA MENGGEGERKAN MALAM INI!! GILA !!! Masyarakat Sekitar Markas FPI Deklarasikan Dukungan Untuk AHOK-DJAROT

BREAKING NEWS - Dukungan Untuk Ahok-Djarot memang semakin banyak - tak peduli dari tempat mana mereka, namun yang paling mengejutkan yaitu dukungan dari warga dari sekitar markas FPI yang ramai ramai serta tak takut mendeklarasikan pilihan mereka jelas terangan di sekitar sana, tersebut orang orang cerdas yang mana memahami benar hak memilih mereka tak dapat dirampas atau dihasut serta diintimidasi oleh pihak pihak tertentu dengan cara apa pun juga, mungkin saja mereka juga telah jemu dengan semua sandiwara ini.. mari kita simak saja bagaimana mereka dapat seru mendukung AHOK-DJAROT,, kamu kapan sob... masihlah betah ditipu serta dikadalin dengan janji janji serta sandiwara???

TOKOH warga RW 06 Komplek Perikanan Petamburan Jakarta Pusat mengadakan konsolidasi pendukung Ahok Djarot. Mereka menyebutkan sikap mensupport Ahok Djarot walau wilayahnya di ketahui sebagai kawasan yang kontra dengan pasangan petahana itu.

 

Tokoh masyarakat setempat,
Mualim menyampaikan warga tidak butuh cemas dengan intimidasi dan tekanan oleh pihak tertentu masalah pilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Masyarakat miliki hak nada serta itu dilindungi oleh konstitusi.

" Di masa demokrasi semua orang miliki hak yang sama. Tak tahu apa agamanya, etnisnya. Tentukan pemimpin yang memang sudah teruji dengan kemampuannya dalam mengelola jakarta, " kata tokoh Nahdlatul Ulama Jakarta itu.

Mualim juga meminta warga di sekitarnya untuk pilih berdasar pada hati nurani. " Sebagai warga sekitaran saya memohon untuk pilih pemimpin tanpa ada tekanan. Kami siap untuk bekerja lebih ekstra untuk memenangkan Ahok-Djarot, " ucapnya.

Salah satu alasan mereka mensupport Ahok-Djarot lantaran calon petahana itu sudah banyak menolong warga Jakarta lewat program-program prorakyat, seperti Kartu Jakarta Pandai (KJP) serta Kartu Jakarta Sehat (KJS).

" Ahok-Djarot juga sudah banyak membantu umat muslim. Telah memberangkatkan naik haji, membayar gaji pengurus masjid dan lain-lain, " katanya.


Acara silaturahim warga itu sedianya di hadiri Djarot, namun wakil gubernur nonaktif itu batal ada. Walau demikian, deklarasi tetap dilaksanakan dan berlangsung kondusif. [cnn-dunia]

Saturday, March 25, 2017

Pernyataan Menggemparkan Sore Ini, Sri Mulyani: Wahai Para Pembenci Pak Jokowi!,..Kalian Semua Sakit Jiwa!!!,..Tunjukkan Kesalahan Pak Jokowi,..Satu Kesalahan Saja Akan Saya Bayar 1 M,, Yang Berani Tunjuk Tangan

BREAKING NEWS - Dalam era demokrasi, pro serta kontra itu umum. Dalam soal lihat pemimpin juga sekian. Mustahil seorang pemimpin disenangi kebanyakan orang. Senantiasa ada argumen tidak untuk suka pada seorang, tergantung dari pojok mana kita lihat pemimpin itu. Kami juga demikian, tak semuanya pemimpin kami sukai, walau dalam banyak hal, kami setuju dengan keputusannya, kami suka lihat kepribadiannya, dan macam­macam.

Adalah juga wajar kalau, seorang itu mengidolakan seseorang pemimpin spesifik, kadang-kadang tak masuk akal langkahnya mengidolakan. Pemimpin yaitu seorang yang dapat mempengaruhi pengikutnya.

 

Th. politik, dipakai pengikut untuk mempromosikan pemimpin yang diidolakan, supaya meraih maksud yang diinginkan.

Kita dapat rasakan, akhir­akhir ini, perang para pendukung makin terbuka, bahkan juga diluar nalar kita, sebagai orang awam.

Beberapa pengikut bahkan di luar batas dalam soal menjelek­jelekkan pemimpin pesaing.

Kita dipaksa untuk cuma lihat kejelekan mereka, bukanlah potensi yang dimiliki oleh para pemimpin itu.

Terakhir kita bahkan hingga memperoleh sebagian julukan ada Jokowi Lover, Jokowi Hater, Panasbung, serta macam­ jenis.

Kelihatannya cuma Jokowi yang jadikan tujuan, bila kita memerhatikan perdebatan, terkadang berisi tak ada, yang ada yaitu seperti pertikaian anak­anak.

Banyak kami peroleh pada perbincangan, spesial tentang Jokowi. Beberapa hater cuma berupaya, yang utama Jokowi terlihat buruk, terlihat tidak dapat, terlihat tak layak diambil, dll, tanpa ada diimbangi argumen yang kuat untuk menjatuhkan Jokowi.

Dan kita dipaksa untuk mencounter, sebab Jokowi hater kami rasakan cuma ingin tidak sama saja serta cuma menginginkan menjatuhkan Jokowi dengan harapan, pemimpin yang didukungnya memperoleh support dari orang-orang.

Kami membedakan Jokowi Hater dengan orang­orang yg tidak mensupport kepemimpinan Jokowi, baik sebagai Gubernur Jakarta ataupun sebagai capres PDIP. Untuk mereka­mereka yg tidak memberi support pada Jokowi, itu sah­sah saja dalam alam demokrasi, seperti kami katakan dimuka tulisan. Pojok pandang kita bakal menentukan seperti apa pemimpin yang kita mencari.

Secara spesial, kami menginginkan menyapa saudara­saudaraku beberapa pembenci Jokowi, Beberapa pembenci Jokowi, di sini, kami batasi cuma orang­orang yang membenci Jokowi dengan argumen apa pun. Yang termasuk juga kami kategorikan pembenci di sini yaitu orang­orang yang tidak suka benar, Jokowi memimpin Negara ini, baik benci secara Pribadi ataupun tidak suka sebagai pemimpin.

" Pesan untuk para pembenci Jokowi "
Saudaraku, wahai beberapa pembenci Jokowi, Siapakah anda sesungguhnya? Bagaimana anda dapat membenci orang baik seperti Jokowi? Cobalah anda perlihatkan kepada kami, kejahatan apa yang pernah dikerjakan oleh Jokowi?
Bila anda membenci orang baik, layakkah kami sebut anda sebagai orang yang jahat? Sebab kebaikan tak pernah menyatu dengan kejahatan? Cobalah saksikan hati anda, bagaimana dapat anda hingga membenci Jokowi? Bila sekarang ini anda dapat membenci orang baik, tidakkah ada yang salah dengan diri anda? Tidakkah anda sekarang ini tengah sakit jiwa?


Saudaraku, anda berkata diberbagai tempat, kalau Jokowi Ingkar Janji serta Pembohong serta anda inginkan Jokowi tetaplah pemimpin di Jakarta. Bila anda tak beranggapan kalau Jokowi sudah berbuat baik di Jakarta, kenapa anda memohonnya untuk bertahan? Tidakkah orang yg tidak berbuat baik menurut anda, anda suruh bertahan untuk membenahi Jakarta, jadi bakal bikin Jakarta makin aneh.

Di mana logika anda? Anda mengakibatkan kerusakan logika anda sendiri, hati kecil anda sesungguhnya berkata Jokowi pemimpin hebat, buktinya anda memohonnya untuk memperbaiki Jakarta sampai selesai. Setan apa yang merasuki anda sampai demikian membenci Jokowi yang sudah berusaha keras memperbaiki Jakarta yang notabene telah rusak puluhan
tahun. Cobalah anda pikirkan, sakit jiwakah anda? Sebab hati anda tak seirama dengan mulut anda.

Saudaraku, ada pemimpin yang anda idolakan, yang dahulu dengan gigih mengajak Jokowi dari Solo ke Jakarta, lantaran tahu Jokowi yaitu pemimpin sejati. Dahulu dia berkata kalau, Jokowi yaitu pemimpin sejati yang berpihak pada rakyat, kinerjanya bagus, namun saat ini menyampaikan pemimpin Jakarta pembohong.

Bukankah pemimpin yang seperti ini yang mencla mencle, pagi apabila tahu, sore katakan tempe, namun dia yang menuduh orang seperti ini. Dulu dia katakan tak apa­apa meninggalkan jabatan yang belum selesai di Solo, tak apa ­apa, namun saat ini, bila meninggalkan jabatan di Jakarta itu tuturnya pembohong, ingkar janji. Tidakkah pemimpin seperti pujaan anda itu yang pembohong? Saudaraku, sadar dirilah, mungkin anda salah mengidolakan pemimpin.

Bagaimana anda katakan Jokowi tak dapat, sementara berderet deret penghargaan yang dia terima bahkan hingga dunia mengakuinya.

Saudaraku, Anda membenci Jokowi yang simpel, tidakkah pemimpin seperti ini yang kita mencari, sebab Jokowi memberi teladan hidup untuk orang-orang. Bila anda membenci pemimpin yang simpel, bukankah itu melukiskan kalau anda yaitu orang yang sombong, hidup bermewah­mewah? Kita rindu kesederhanaan, sebab telah lama kita terkekang oleh kemunafikan, anda munafik, lantaran orang yg tidak kaya berlagak
kaya, orang yang tidak berwawasan kelihatannya pakar dalam segalanya, anda munafik, sebab anda mesti hidup tak menurut kekuatan anda, anda munafik, …. saudaraku.

Saudaraku, beberapa pembenci Jokowi, sakit jiwakah anda? Membenci pemimpin yang memerhatikan nasib rakyat kecil, sebab Jokowi memerhatikan kesehatan warga nya, Jokowi memerhatikan pendidikan warganya, Jokowi memerhatikan rumah­rumah kumuh yg tidak layak huni serta dibangunkan kampung deret yang asri, nyaman serta aman, sebahagian dipindahkan ke rumah­rumah susun yang lebih layak. Diangkat derajatnya.

Bagaimana anda dapat membenci pemimpin yang seperti ini? Cobalah sesaat merenung serta katakan bila anda pada posisi yang di perhatikan itu, tidakkah anda bersukur? Begooooo.... Jikapun itu bukanlah anda, tidakkah semestinya anda terharu, bila rakyat kecil diperlakukan manusiawi serta layak oleh pemimpinnya? Anda
mungkin membenci Jokowi bila anda yaitu mafia tempat tinggal susun yang sampai kini mengeruk rezeki dari persekongkolan anda dengan pemimpin terdahulu serta beberapa preman itu.

Saudaraku, beberapa pembenci Jokowi, sakit jiwakah anda? Bila anda dapat membenci Jokowi yang bekerja siang malam untuk rakyatnya serta tak mengambil upahnya untuk keluarganya, namun dibagi­bagi pada golongan miskin. Serta anda mungkin mengidolakan beberapa koruptor yang sudah dikerangkeng oleh KPK lantaran mencuri uang rakyat.

Bukankah anda orang yang sakit jiwa, bila lebih menyukai beberapa koruptor di banding Jokowi yang anti korupsi? Negara kita Indonesia terkasih ini bakal pelan­pelan sembuh serta sehat, bila di pimpin pemimpin seperti Jokowi yang anti korupsi. Berapakah banyak penghargaan yang dia terima lantaran keberpihakannya pada keterbukaan? Cobalah anda pikirkan, mungkin anda salah menyukai pemimpin yang lain selama ini.

Saudaraku, para pembenci Jokowi, anda berkata, Jokowi yaitu pemimpin boneka. Bukankah anda sadari boneka disukai dimana­mana? Jokowi berkata, ya! Saya yaitu pemimpin boneka rakyat. Anda ingin katakan terlebih bila Jokowi telah mengaku dia boneka rakyat, anda tentu mencari lagi argumen lain. Berjumpa Duta besar Amerika, Jokowi boneka Amerika. Kelak bila tak berjumpa dengan perwakilan negara lain, anda bakal katakan Jokowi tak miliki kekuatan. Anda benar­benar galau serta plin plan. Bukankah anda sakit jiwa dengan keadaan seperti ini?

Anda mengatakan kalau Jokowi diback up cukong­cukong hitam, anda asal bicara, datanya tak valid.

Buktipun tak ada. Serta anda tak mengenal Jokowi. Andalah yang sakit jiwa, saudaraku. Anda selalu dihantui oleh aura negatif, bisanya menuduh tanpa ada bukti.

Saudaraku, bila anda membenci seorang, bukankah karena ada kejahatan yang dia kerjakan? Bagaimana anda membenci pemimpin yg tidak melakukan kekeliruan? Sesaat anda sewaktu yang berbarengan mengidolakan pemimpin yang cacat moral lantaran beragam tuduhan kejahatan? Dalam soal ini, bukankah anda sadari kalau anda tengah berlakon, maling teriak maling? Bencilah seorang lantaran dia layak dibenci. Kami cuma ingin satu contoh saja, yang layak kami jadikan soal, untuk membenci Jokowi, tolong katakan pada kami. Apa. Pasti sertai data yang valid.

Saudaraku, kami bukan pengkultus Jokowi, namun memanglah kami tak dapat membencinya, sebab kami tak temukan sesuatu yang dapat bikin kami membenci sosok Jokowi.

Itulah sebabnya lewat tulisan ini, kami menginginkan mengajak semuanya Jokowi hater supaya coba duduk merenung, jangan­jangan langkah serta sikap anda selama ini telah salah. Kami menginginkan katakan di sini, tak ada kata terlambat, pulanglah untuk Jokowi. Kita tak tengah bicara kalau dia Dewa….., tak! …., tetapi tak ada alasan yang cukup kuat untuk membencinya.

Mari kita bersama­sama bangun bangsa serta negara ini, untuk kemaslahatan kita bersama.

Kami tak rela, saudaraku, jadi sakit jiwa oleh lantaran anda tak mesti sakit jiwa.

Saudaraku, berbeda bisa saja, namun ketidaksamaan itu tak bisa mengalahkan nalar kita. Perbedaan kita kelola supaya jadi kemampuan.

Butakah anda saudaraku? Banyak rakyat menginginkannya untuk memimpin Indonesia ini. Di daerah­ daerah rindu pemimpin seperti Jokowi. Anda tak perlu jadi pembenci Jokowi, bila juga menginginkan memperjuangkan Indonesia yang lebih baik. Berikan solusi, andalkan program anda, supaya rakyat pilih pemimpin yang anda kehendaki. Jangan asal berteriak seperti hewan.

Berhentilah untuk membenci Jokowi, mari beradu program untuk Indonesia yang lebih baik.

Berhentilah berpuisi menyindir biarpun santun, sebab anda tak tambah baik dari Jokowi.

Berhentilah berikan julukan pada beberapa pendukung Jokowi, karenanya dapat menusuk anda sendiri.

Berhentilah memfitnah, sebab paling tidak anda tak berikan contoh yang baik kepada anak cucu anda.

Berhentilah mencari­cari kekeliruan, sebab bila ada kesalahan, pasti akan terungkap.

Berhentilah …. Membenci Jokowi… Sebab Tidak suka mendatangkan permusuhan.

Saudaraku, Jokowi hanya satu keping puzzle untuk Indonesia yang lebih baik, kitalah puzzle­puzzle itu.

Mari kita bekerjasama untuk memperbaiki Indonesia, supaya kita dapat bergerak maju serta disadari oleh dunia Internasional.

Saudaraku, para pembenci Jokowi, kami tak tengah membenci anda, kami cuma coba saling mengingatkan, di waktu yang lain juga, anda mengingatkan kami.

Tulisan ini, untuk tidak menyerang anda beberapa pembenci Jokowi, ini cuma pesan cinta dari kami. Serta kami bukanlah peng kultus Jokowi. Kami cuma sekumpulan anak­anak bangsa, yang ingin Indonesia hebat serta lebih baik.

Salam dari kami Rakyat Bersatu Mendukung Jokowi Presiden RI­2014 [cnn-dunia]

Friday, March 24, 2017

Berita Paling Menggegerkan Malam Ini!!! Selepas Makan Malam Rizieq Shihab Marah Besar Sambil Urung-Uringan Tidak Terima Penjelasan Ini!!! Dr. Zakir Naik: Ahok Tidak Pernah Menistakan Agama Dengan Mengutip Almaidah-51,...Harusnya Rizieq Tidak Mengaitkan Politik Dengan Ayat Alquran!

BREAKING NEWS - Bagi kelompok sapi-sapian dan ikhwan secingkrangannya, Dr. Zakir Naik adalah sosok yang mereka kagumi. Di youtube, banyak sekali ceramah-ceramah dan debat-debat Dr. Zakir Naik yang diunggah dengan terjemahan bahasa Indonesia. Fans Dr. Zakir Naik sangat senang, dan seringkali membagikan link-link youtube tersebut. Mereka melihat, Dr. Zakir Naik inilah yang ditunggu-tunggu mereka selama ini untuk melawan kekafiran.

Tentu. Kelompok sapi-sapian tidak akan pernah menganggap Dr. Zakir Naik sebagai “Penista”. Justru, beliau akan dianggap sebagai juru selamat yang akan mengislamkan penduduk dunia, khususnya yang beragama Kristen. Kata-kata Aa Gym (Kata Aa, “Ane lagi.. Ane lagi..”), “Yang muslim urus diri sendiri. Non muslim juga silahkan dengan keyakinannya” tentu tidak akan berlaku untuk Dr. Zakir Naik. Mengapa? Sebab, konsep “lakum dinukum wa liyaddin” hanya berlaku untuk Ahok.

 

Siapa di antara kelompok sapi-sapian yang berani bilang Dr. Zakir Naik ini “Penista”. Padahal, beliau ceramah dimana-mana selalu membahas agama orang. Mengutip ayat-ayat Kitab Suci orang. Menguliti setiap kesalahan dari Kitab Suci orang. Menyimpulkan bahwa konsep anu salah, konsep anu bertentangan dengan anu, ayat anu bertentangan ayat anu.

Dan Ahok. Cuma mengutip Al-Maidah ayat 51, tujuh koma lima juta orang (jumlah ini diambil biar panitia pelaksana demo senang) mendemonya karena dianggap telah menista Quran pada 212. Belum lagi, demo-demo sebelumnya. Luar biasa bukan. Luar biasa gagal pahamnya saya.

Tapi. Bukan itu sih yang ingin saya sampaikan. Itu cuma prolog yang hendak mengukur kadar kewarasan umat Islam negeri ini. Berlaku adillah, sebab itu lebih dekat pada takwa. Itu kata Quran loh.

Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin akan mengejutkan anda, terutama kelompok sapi-sapian dan ikhwan secingkrangannya. Mereka yang gethol sekali menyerukan kepada umat “Jangan Pilih Pemimpin Non-Muslim” itu yang dikatakan Quran.

Hari ini saya hendak menyampaikan bahwa Fans antum, al-mukarrom al-ustadz Dr. Zakir Naik, dalam sebuah acara tanya jawab, menyatakan bahwa kata “Auliya” yang diterjemahkan sebagai “Pemimpin” dan antum ngotot dengan terjemahan tersebut. Menurut beliau kata tersebut berarti “Pelindung”. Kalau tidak percaya tonton aja disini: Dr Zakir Naik Tentang Al Maidah 51

Dalam video tersebut ada seorang anak bertanya kepada Dr. Zakir Naik, “Apakah kita muslim diperbolehkan berteman dengan Hindu, Kristen dan non Muslim?”

Dr. Zakir Naik menjawab, “Saudariku, kamu harus berteman dengan. Akan tetapi tujuan utamanya harus membawanya ke dalam kebenaran. Berteman tidak masalah. Banyak orang menjadi salah paham mengenai surat Ali-Imran dan surat Al-Maidah. Ayatnya biasanya salah menerjemahkannya yaitu, “Jangan membuat pertemanan (menjadikan teman) dengan non Muslim atau dengan musyrik. Itu adalah salah menerjemahkan.

Yang benar dikatakan Quran adalah lebih baik menjaga umat Islam dan kata-kata yang ada itu berarti pelindung. Ini tidak berarti tidak diperbolehkan berkenalan atau berteman. Jadi saudariku kamu tetap boleh mempertahankan pertemanan dengan non muslim. Tapi, kapanpun ada pertemanan antara dua manusia, selalu diingat, antara kamu mempengaruhi dia atau dia mempengaruhi kamu. Kamu tidak bisa mengatakan kita berteman tapi tidak terjadi apa-apa. Dia mengikuti jalan hidupnya, saya mengikuti jalan hidup saya. Kapanpun ada pertemanan. Antara kamu terpengaruh oleh dia atau dia terpengaruh oleh kamu”

Begitulah transkrip yang bisa saya buat. Saya cuma meng-copy paste terjemahan yang memang sudah ada di video tersebut. Dan terjemahannya memang sudah sesuai. Tidak saya buat-buat dan tidak ada “kata” yang hilang, yang mungkin akan berpotensi pada aksi bela Islam.

Dr. Zakir Naik tidak sama sekali menyinggung tentang konsep pemimpin dalam Al-Maidah 51. Ayat tersebut memang bukan ayat Pilkada. Tapi, ayat tersebut membahas masalah petunjuk dalam mengadakan hubungan pertemanan.

Kata auliya diterjemahkan sebagai pelindung. Yang biasanya, kata tersebut diartikan sebagai teman. Tidak dibahas tentang pemimpin dalam paparannya. Ataupun yang mengindikasikan ke arah sana. Jadi, terjemahan dari Al-Maidah 51 adalah “Janganlah kamu menjadikan orang kafir dan musyrik sebagai pelindung.”
Baca juga :  Breaking News: Prabowo Marah Besar!!! Tomy Suharto Nyatakan Siap Berperang !!!,...Jokowi: Perang Saudara Itu Sudah Pasti,..Pak Prabowo Maafkan Saya , Tomy Ikutan Nyalon Presiden!

Kalau kata pelindung ini diasosiasikan kepada “pemimpin”, dan dipaksakan bahwa pelindung itu maksudnya pemimpin, maka pertanyaannya adalah mengapa Dr. Zakir Naik mengutip ayat itu untuk pertanyaan si anak tadi? Bukankah pertanyaan si anak tentang konsep pertemanan. Apa tidak ada ayat Quran lain yang membahas tentang pertemanan, sehingga terpaksa menggunakan ayat tentang Pilkada untuk menjawab pertanyaan anak tersebut?

Sekali lagi saya katakanan. Al-Maidah ayat 51 tidak membahas tentang Pilkada atau konsep kepemimpinan. Tapi, tentang konsep hubungan sosial dengan non muslim. [beritavoa]

Breaking News: Prabowo Marah Besar!!! Tomy Suharto Nyatakan Siap Berperang !!!,...Jokowi: Perang Saudara Itu Sudah Pasti,..Pak Prabowo Maafkan Saya , Tomy Ikutan Nyalon Presiden!

BREAKING NEWS - Saya sejak lama yakin, bahwa ruh Soeharto akan dibangkitkan kembali. Kekuasaan itu manis rasanya dan orang yang sudah pernah mencicipinya selalu ingin merasakannya lagi. Terutama dari keturunannya yang punya ambisi untuk kembali menguasai negeri ini.

Dan cara membangkitkan ruh Soeharto adalah dengan mencuci namanya. Di dunia marketing namanya re-branding.

 

Cara melakukan rebranding awal adalah dengan mengingatkan masyarakat bahwa "sungguh enak pada masa pemerintahan Soeharto". Harga murah, negara aman, proyek lancar dan lain-lain. Jadi wajar ketika sedang berkendara di jalan, kita menemukan gambar Soeharto di bak-bak truk dan spanduk-spanduk dengan kata, "Enak jamanku, tho".

Kata "enak" disini untuk menghapus stigma bahwa Soeharto adalah rezim yang begitu otoriter yang membungkam banyak mulut para penentangnya.

Kata "enak" dengan harga pangan dan barang murah juga untuk menghapus memori banyak orang bahwa banyaknya subsidi di era Soeharto, membuat kita sekarang sibuk membayar hutang dan akhirnya tunduk dibawah kaki IMF akibat hampir bangkrut karena KKN besar-besaran di hampir semua sektor.

Sesudah selesai melakukan langkah awal dengan "Enak zamanku, tho", baru dimulai langkah kedua, yaitu isu bangkitnya PKI.

Isu PKI sejak dulu selalu dimainkan oleh Soeharto. Dengan pasal-pasal karet yang sengaja dibuat, maka isu PKI ini sukses membungkam banyak suara. Bicara tentang PKI pada masa itu bisa hilang tak ketahuan dimana belantaranya.

Dan melalui ormas-ormas Islam, isu PKI dibangkitkan kembali hanya untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa Soeharto-lah pahlawan pemberantas PKI. Kita ditakut-takuti dengan isu itu dan bahkan seorang mantan Jenderal pernah mengatakan sudah ada 15 juta PKI di Indonesia ini.

Dan isu PKI paling cocok disandingkan dengan isu anti China. Seperti kita tahu juga, masalah SARA dengan menyudutkan etnis China adalah senjata utama rezim Soeharto untuk mempertahankan kedudukannya.

Ingat tragedi 1998?

Kental sekali isu anti China di peristiwa itu, hanya untuk menunjukkan kepada masyarakat, "Benar kataku tho..". Belum tragedi-tragedi lama bentrok antar etnis yang dipelihara, diredam dan dipakai lagi sebagai bagian dari sandiwara politik.

Dan ketika semua sudah siap, maka -Tarrrraaa- muncullah Tommy Soeharto yang diangkat sebagai reinkarnasi bapaknya. Terlalu gamblang benang merahnya. Tommy dipersiapkan sebagai Capres 2019, karena memenuhi beberapa syarat, yaitu muda, ganteng, kaya raya dan punya nama Soeharto di belakangnya.

Siapakah dibalik semua ini?

Banyak yang punya kepentingan. Terutama ketika banyak juga yang ragu bahwa Prabowo bisa menang melawan Jokowi di 2019. PKS juga punya andil besar disini, karena sejak lama merekalah selalu mendesak supaya Soeharto dijadikan pahlawan nasional.
Baca juga: Berita Siang Ini!!! Heboh, Pernyataan MUHAMMAD NURDIN bikin Habib Rezieq Bergetar Ketakutan gak bisa tidur 7 hari 7 malam, kebanyakan mikir, Setelah Kesaksianya tadi siang, Apa bedanya Habib Rezieq Dengan Ulama Su'u,yang Nipu Pakai Ayat Alquran.

Pilpres Indonesia kali ini akan berlangsung menarik, tapi juga keras. Untuk memenangkan Pilpres 2019, maka yang harus dilakukan adalah menguasai Jakarta dan Jawa Barat.

Jawa Barat? Kenapa begitu penting?

Nanti kita bahas di tulisan selanjutnya. Sekarang seruput kopi dulu, biar mata segar dan bisa melihat dengan jelas "gambar besar"nya. [beritavoa]

Thursday, March 23, 2017

MENDIKBUD: TAHUN INI, PEMERINTAH SIAP ANGKAT 6.256 GURU (GTT) JADI PNS

BREAKING NEWS - Pemerintah bakal mengangkat 6.256 guru tidak tetap (GTT) menjadi pegawai negeri sipil untuk wilayah penempatan terluar, tertinggal, dan terpencil tahun ini. Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy ketika menemui para kepala sekolah di Gedung Eka Kapti, Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat, 17 Februari 2017.

‘’Pak bupati, guru yang di Kare (salah satu nama kecamatan di Lereng Gunung Wilis) bisa ikut diusulkan nanti,’’ ujar Muhadjir dalam pertemuan yang juga diikuti Bupati Madiun Muhtarom. Menteri kelahiran Madiun ini mengungkapkan, pengangkatan guru di daerah terpencil merupakan perhatian pemerintah terhadap kinerja mereka. Apalagi, dedikasinya telah dibuktikan dengan menjalankan tugas dengan penuh pengorbanan selama bertahun­tahun. 



Meski demikian, Muhadjir menyadari pengangkatan guru di daerah terpencil belum mampu mengurai ketimpangan kesejahteran para pendidik secara nasional. Menurut dia, sebanyak 1,2 juta dari 2,9 juta guru masih berstatus honorer atau tidak tetap. 

‘’Semuanya berharap diangkat tapi pemerintah belum bisa (karena keterbatasan anggaran),’’ ujar dia. Para guru honorer, ia mengungkapkan, mendapatkan honor yang sangat minim. Karena itu, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah dapat diambil untuk memberi honorarium para guru tidak tetap tersebut. 

Apalagi telah ada payung hukum berupa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. 

“Sekolah boleh menghimpun dana dari masyarakat dan bisa digunakan untuk menambah kesajahteraan guru tidak tetap,’’ Muhadjir menjelaskan.


Bupati Madiun Muhtarom, mengungkapkan bahwa dana BOS tidak mencukupi untuk menambah honorarium guru. Sebab, pihak sekolah mengangkat dua hingga lima honorer. Selain itu, dana BOS juga digunakan untuk kepentingan lain di sekolah. Akhirnya, pemerintah setempat mengalokasikan dana Rp 350 ribu untuk setiap guru honorer. 

‘’Tenaga kontrak maunya (honor) disesuaian dengan UMK (upah minuman kabupaten). Maka, bapak atau ibu kepala sekolah juga harus memberikan pemahaman kepada mereka,’’ ujar dia. [www.liputanguru.tk]